Hot!

Other News

More news for your entertainment

Puisi Kebahagiaan


Ncd Mtk Dgm
Puisi Kebahagiaan

Dote (Ncd).com. Puisi Kebahagiaan - Rasa suka cita takkan pernah bisa diukur oleh apapun juga, apalagi berkaitan dengan ketenangan jiwa dan hati, maka jagalah keduanya dengan segala kemampuan sehingga memudahkan untuk sampai pada tujuan. Doa sebagai penunjang akan motivasi yang telah ditanam dihati sanubari dan rasa syukur tuk ungkapkan nikmat sehingga dapat membangkitkan semangat untuk menggapai keinginan.

Jika ingin bahagia, berdamailah dengan dirimu..
Jika ingin damai, tenanglah dengan semua musuhmu..
Tahlukkan musuh-musuh dengan kasih sayangmu..
Buat tersadar bahwa kau baik kepada semua selainmu..



Jika kau masih menyayangi Tuhanmu..
Ma'afkan dan rangkul kembali yang salah di sisimu..
Tunjukkan serta arahkan pada kebaikan oleh mu..
Beri kesanggupan dalam kebaikan dalam dirimu..

Kemarahan pasti ada tuk mendampingi kesabaranmu..
Sebab itu Tuhan menciptakan keduanya untukmu..
Kesatuan Akal, fikiran dan hati sebagai pengontrolmu..
Menciptakan rasa benci, tuk mendampingi kasih sayangmu..


           ·          Ketika kau menyayangi Tuhan-mu..
           ·          Maka Ia pun akan mengujimu dan menyayangimu..
           ·          Memberi yang kau minta dan mendengarkan semua keluhanmu..
           ·          Meminta kepada-Nya dan berusaha tidak mengeluh.

Terimakasih Tuhan, kau berikan nafas untukku..
Engkau beri kesempatan tuk menikmati hidupku..
Tuk melakukan semua aktifitas serta bersyukur kepada-Mu..

Sampai detik ini ku selalu mengingat-Mu

PUISI PAPA DAN IBU

Dok Ncd Mtk Dgm
PUISI PAPA DAN IBU
SURAT TERBUKA UNTUK PAPA-MAMA INILAH KETULUSAN YANG SESUNGGUHNYA!

Hari ini izinkan saya untuk memperkenalkan diri saya secara pribadi kepada Anda. Nama saya (NCD) Natan coretan Dgm. Mudah untuk diingat, bukan? Saya berpikir saya sudah sangat cukup umur untuk berhadapan dengan Anda. Sudah jauh-jauh hari saya ingin menjumpai Anda. Namun keadaan belum berpihak kepada kita untuk saling bertatap kata. Wahai, izinkan saya untuk berbicara panjang lebar dihadapan Anda. Berbicara blak-blakan, apa adanya. Saya hadir disini karena satu alasan, hanya untuk Anda. Minta izin untuk tinggal bersama diatas perjanjian berlandaskan agama.

Wahai izinkan saya
Saya memang bukan siapa-siapa. Hanya seorang miskin yang baru bisa memenuhi hajat perut dua kali sehari. Hanya seorang lajang yang sering langganan bola volly. Dan kehidupannya sering bertukar antara siang dan malam. Saya juga belum punya apa-apa yang patut Anda banggakan. Dan sah-sah saja apabila kemudian ada pertanyaan yang akan Anda ajukan.

Wahai izinka saya
Sedikit tentang latar belakang keluarga, saya bukan keturunan miskin. Bukan juga berdarah konglomerat yang memiliki banyak tidak punya kerja. Apalagi keturunan miskinan yang sering ataupun sedan. Saya hanya orang biasa dari kalangan biasa. Keluarga saya hanya seorang petani yang kesehariannya menanam ubi jalar dan  singkon. Sedikit mempunyai penghasilan dari hasil sayur kol. Tentunya Anda bisa membayangkan bagaimana kehidupan kami yang serba pas-pasan.


Wahai yang saya kagumi.
Berbicara tentang pendidikan, saya sedikit berbangga hati. Pendidikan menjadi prioritas keluarga walaupun dengan biaya yang pas-pasan. Tentunya dengan banyak halangan dan rintangan. Saya yakin Anda sudah sangat paham dengan keadaan yang saya perjuangkan.

Wahai yang bijak.
Saya hadir dengan satu alasan yaitu ingin melamar anak Anda yang lucu . Saya sangat menghargai dan menghormati ia sebagai saya diri sendirinya. Saya tidak mau mencederai anugerah yang Tuhan berikan. Karena alasan itulah saya beranikan hati untuk berbicara dengan Anda. Selayaknya saya tidak baik berbicara begini, namun hati saya selalu berontak untuk berkata jujur apa adanya. Saya rasa itu tidak salah, bukan? Sedikit cerita tentang awal perjumpaan dengan saya dan  Anda. Ketika itu di suatu cara saya saling berkenalan. Saya tidak mungkin memendam perasaan sampai akhir kehidupan. Menurut saya, Anda lah yang menjadi jalan sebagai obat penenang.

Wahai yang saya muliakan.

Saya memang belum berkecukupan selayaknya orang-orang diluar sana. Saya belum punya banyak penghasilan. Belum punya banyak pendapatan untuk mengarungi samudera yang sewaktu-waktu karam ditengah jalan. Pun begitu, yakinilah wahai yang saya muliakan. Yakinilah, saya akan menjaga amanah ini dengan sebaik mungkin. Karena saya percaya, Anda adalah seorang yang sudah sangat mengenali arah bintang kehidupan.

TEKNIK-TEKNIK DASAR PEMAHAMAN INDIVIDU DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

DOK NCD MTK/DOUW AGAPA

TEKNIK-TEKNIK DASAR PEMAHAMAN INDIVIDU DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
TUGAS INDIVIDU BIMBINGAN KONSELING


NAMA          : YONATAN DOGOMO
NPM             : B271511001
JURUSAN    : PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS : FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN


INSTITUTE KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
 (IKIP VETERAN SEMARANG)

A. Pengertian Pemahaman Individu
Pemahaman individu adalah merupakan awal dari kegiatan bimbingan konseling. Tanpa adanya pemahaman terhadap individu, sangat sulit bagi Guru Pembimbing untuk memberikan bantuan karena pada dasarnya bimbingan adalah bantuan dalam rangka pengembangan pribadi.
Pemahaman individu oleh Aiken (1997:454) diartikan sebagai “Appraising the presence or magnitude of one or more personal characteristic. Assessing human behavior and mental processes includes such procedures as observations, interviews, rating scale, check list, inventories, projective techniques, and tests”. Pengertian tersebut diartikan bahwa pemahaman individu adalah suatu cara untuk memahami, menilai atau menaksir karakteristik, potensi, dan atau masalah-masalah (gangguan) yang ada pada individu atau sekelompok individu. Cara yang digunakan meliputi observasi, interview, skala penilaian, daftar cek, inventori, teknik projektif, dan beberapa jenis tes.
Adapun hal-hal yang perlu dipahami dari seorang individu dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
1. Identitas diri, yaitu berbagai aspek yang secara langsung menjadi keunikan pribadi.
2. Kondisi jasmaniah dan kesehatan.
3. Kapasitas (intelegensi) dan kecakapan.
4. Sikap dan minat.
5. Watak dan temperamen.
6. Cita-cita sekolah dan pekerjaan
7. Aktivitas sosial.
8. Hobi dan pengisian waktu luang.
9. Kelebihan atau keluarbiasaan dan kelainan-kelainan yang dimiliki.
10. Latar belakang keluarga siswa.
B. Data Pemahaman Individu
Pemahaman individu siswa dapat dilakukan melalui beberapa sumber, yaitu:
1.    Sumber pertama yaitu siswa itu sendiri yang dapat dilakukan melalui wawancara, observasi ataupun teknik pengukuran.
2.    Sumber kedua yaitu orang tua siswa dan keluarga terdekat siswa, guru-guru yang pernah mengajar dan bergaul lama dengan siswa, temannya, dokter pribadi dan sebagainya.
Prinsip-prinsip pengumpulan dan penyimpanan data, yaitu:
1.    Kelengkapan data
Data yang dikumpulan hendaknya mencakup beberapa hal, yaitu:
a.       data potensi dan data kekuatan atau kecakapan-kecakapan yang dimilikinya,
b.      aspek intelektual, sosial, emosional, fisik dan motorik,
c.       kebutuhan,
d.      tantangan ancaman dan masalah yang dihadapi,
e.       karakteristik permanen ataupun temporer.
2.    Relevansi data
Data yang dihimpun hendaknya data yang sesuai atau relevan dengan kebutuhan layanan bimbingan dan konseling.
3.    Keakuratan data
Data yang akurat berhubungan dengan prosedur dan teknik pengumpulan data. Empat hal yang berkenaan dengan pengumpulan data ini, yaitu:
a.       Validitas data
b.      Validitas instrumen
c.       Proses pengumpulan data yang benar
d.      Analisis data yang tepat
4.    Efisiensi penyimpanan data
Data yang sudah diolah, selanjutnya disimpan dalam kartu atau buku catatan pribadi. Sekarang data tersebut disimpan secara elektronik dalam komputer (soft file/CD) sehingga tidak memerlukan tempat yang banyak dan ruang data yang luas.
5.    Efektivitas penggunaan data
Data yang tersedia hendaknya dapat memberikan dukungan terhadap pemberian layanan bimbingan dan konseling
Macam-macam data.

1.    Kecakapan
a.    Kecakapan potensial (potensial ability) diperoleh secara heriditer (pembawaan kelahirannya)
1)   Abilitas dasar umum (general inteligence) atau kecerdasan.
2)   Abilitas dasar khusus dalam bidang tertentu (bakat, aptitudes).
b.    Kecakapan aktual (actual ability) yang menunjukan pada aspek kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan diuji sekarang juga. Misalnya prestasi belajar, keterampilan, kreativitas.
2.    Kepribadian
a.    Fisik dan kebebasan
b.    Psikis
c.    Kegiatan : ekstrakulikuler
d.   Keunggulan-keunggulan dalam bidang : akademik, keagamaan, olah raga, kesenian, keterampilan, sosial, dll
e.    Pengalaman istimewa dan prestasi yang telah diraih
f.     Latar belakang
g.    Agama dan moral
h.    Lingkungan masyaraka
C. Teknik-Teknik Pemahaman Individu
Adapun teknik-teknik pemahaman individu dapat dikelompokan menjadi teknik tes dan non tes. Teknik tes bisa membuat sendiri dan bisa pula mohon bantuaan dari ahli lain yang kompeten untuk itu.
1.    Teknik Tes
a.    Tes Kecerdasan
Kecerdasan dapat diartikan sebagai kemampuan berpikir yang bersifat abstrak. Dapat juga diartikan sebagai kemampuan umum individu untuk berperilaku yang jelas tujuannya, berpikir rasional, dan berhubungan dengan lingkungannya secara efektif.
Tingkat kecerdasan(IQ) dengan klasifikasinya:
1)   Superior atau genius adalah murid yang dapat bertindak jauh lebih cepat dan dengan kemudahan dibandingkan dengan murid yang lainnya
2)   Normal adalah murid yang rata-rata atau pada umumnya
3)   Sub-normal atau mentally deffective atau mentally retarded adalah murid yang bertindak jauh lebih lambat dari kecepatannya, dan jauh lebih banyak ketidaktepatannya dan kesulitannya, dibandingkan dengan murid yang lain.
Dibedakan lebih lanjut kedalam kategori murid-murid;
a)    Debil (moron) yang masih mendekati murid normal yang berusia sekitar 9-190 tahun.
b)   Imbecil mendekati murid normal sekitar usia 5-6 tahun.
c)    Idiot mendekati murid normal berusia dibawah 4 tahun.
b.    Tes Bakat
Tes bakat mengukur kecerdasan potensial yang bersifat khusus murid. Ada dua jenis bakat, yaitubakat sekolah dan bakat pekerjaan-jabatan. Bakat sekolah berkenaan dengan kecakapan potensial khusus yang mendukung penguasaan bidang-bidang ilmu atau mata pelajaran. Sedangkan bakat pekerjaan-jabatan berkenaan dengan kecakapan potensial khusus yang mendukung keberhasilan dalam pekerjaan.
Untuk mengetahui bakat murid, telah dikembangkan beberapa macam tes, seperti:
1)   Rekonik. Tes ini mengukur kemampuan fungsi motorik, persepsi dan berpikir mekanis.
2)   Tes bakat musik.
3)   Tes bakat artistik.
4)   Tes bakat klerikal (perkantoran).
5)   Tes bakat yang multifaktor. Tes bakat mengukur berbagai kemampuan khusus.
c.    Tes Prestasi Belajar (Achievement Tests)
Tes prestasi belajar adalah suatu perangkat kegiatan atau alat yang dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya dalam domain kognitif, afektif dan psikomotor.
Penggunaan teknik tes khususnya tes prestasi belajar bagi guru MI / SD bertujuan untuk:
1)   Menilai kemampuan belajar murid.
2)   Memberikan bimbingan belajar kepada murid.
3)   Mengecek kemajuan belajar murid.
4)   Memahami kesulitan-kesulitan belajar murid.
5)   Memperbaiki teknik mengajar guru.
6)   Menilai efektifitas (keberhasilan) mengajar guru.
Tes prestasi belajar ini disusun untuk mengukur hasilpembelajaran atau kemajuan belajar murid. Tes ini meliputi:
1)   Tes diagnostik, yang dirancang agar guru dapat menentukan letak kesulitan murid, dalam mata pelajaran yang diajarkan.
2)   Tes prestasi belajar kelompok yang baku.
3)   Tes prestasi belajar yang disusun oleh para guru, misalnya dalam bentuk ulangan sehari-hari.
2.    Teknik Non-tes
a.    Observasi (pengamatan)
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)   Dilakukan sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu.
2)   Direncanakan secara sistematis.
3)   Hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan.
4)   Perlu diperiksa ketelitiannya.
Teknik observasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis:
1)   Observasi sehari-hari (daily observation).
2)   Observasii sistematis (systematic observation).
3)   Observasi partisipatif (participative observation).
4)   Observasi non-partisipasif (non participative observation).
b.    Wawancara (interview)
Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden (orang yang minta informasi).
Kelebihan dan kekurangan wawancara
Kelebihan wawancara:
1)   Merupakan teknik yang paling tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi murid secara mendalam
2)   Dapat dilakukan terhadap setiap tingkatan umur
3)   Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi
4)   Digunakan untuk pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain.
Kelemahannya:
1)   Tidak efisien, yaitu tidak bisa menghemat waktusacara singkat
2)   Sangat tergantung pada kesediaan kedua belah pihak
3)   Menuntut penguasaan bahasa dari pihak pewawancara.
Dalam bimbingan dan konseling dikenal beberapa macam wawancara, yaitu:
1)   Wawancara pengumpulan data (informational interview)
2)   Wawancara konseling (counseling interview)
3)   Wawancara disiplin (diciplinary interview)
4)   Wawancara penempatan (placement interview).
c. Angket
Angket (kuesioner) merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan.
Beberapa petunjuk untuk menyusun angket :
1)   Gunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti rangkap
2)   Sususnan kalimat sederhana tapi jelas
3)   Hindarkan kata-kata yang bersifat negatif dan menyinggung perasaan responder.
d. Catatan Anekdot
Catatan anekdot, yaitu catatan otentik hasil observasi. Dengan mempergunakan catatan anekdot, guru dapat:
1)   Memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang perkembangan murid
2)   Memperoleh pemahaman tentang penyebab dari gejala tingkah laku murid
3)   Memudahkan dalam menyesuaikan diri dengan kbutuhan murid.
Catatan anekdot yang baik dimiliki syarat sebagai berikut :
1)   Objektif, yaitu cacatan yang dibuat secara rinci tentang perilaku murid
2)   Deskriftif, yaitu catatan yang menggambarkan diri murid secara lengkap tentang suatu peristiwa mengenai murid
3)   Selektif, yaitu dipilih suatu situasi yang dicatat.
e. Otobiografi (Riwayat atau Karangan) dan Catatan Harian
Karangan pribadi ini merupakan ungkapan pribadi murid tentang pengalaman hidupnya, cita-citanya, keadaan keluarga, dsb. Yang  Penggunaan otobiografi mempunyai bebrapa kelemahan. Pertama, seringkali murid hanya menuliskan peristiwa-peristiwa yang berarti bagi murid tapi belum tentu berarti untuk guru dalam kepentingan layanan bimbingan dan konseling. Kedua, peristiwa-peristiwa lama seringkali banyak yang terlupakan. Ketiga, ada kecenderungan murid membuang hal-hal yang kurang sesuai dengan harapan murid dan menggantinya dengan halyang sesuai. Keempat, seringkali murid tidak mau memberikan otobiografinya untuk dibaca oleh orang lain.
Karangan pribadi ni dalam pembuatannya dibagi ke dalam dua jenis, yaitu terstruktur dan tidak terstruktur.
1)   Terstruktur yaitu karangan pribadi  disusun berdasarkan  tema (judul) yang telah ditentukan sebelumnya
2)   Tidak terstruktur yaitu murid diminta untuk membuat karangan pribadi secara bebas.
f. Sosiometri
Teknik ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan atau interaksi sosial (saling penerimaan atau penolakan) di antara murid dalam suatu kelas, kelompok, kegiatan ekstrakurikuler, organisasi kesiswaan, dll. Melalui teknik ini guru dapat mengetahui tentang:
1)   Murid yang populer
2)   Yang terisolir
3)   Klik(kelompok kecil dengan anggota 2-3 orang murid).
Sosiometri dapat digunakan untuk :
1)   Memperbaiki hubungan insani
2)   Menentukan kelomppok belajar/kerja
3)   Meneliti kemampuan memimpin seorang individu (murid) dala kelompok.
g. Studi Kasus
Studi kasus merupakan teknik mempelajari perkembangan seorang murid secara menyeluruh dan mendalam serta menggungkap seluruh aspek pribadi murid yang datanya diperoleh dari berbagai pihak.
Dalam melaksanakan studi kasus ini dapat ditempuh langkah-langkah :
1)   Menentukan murid yang bermasalah
2)   Memperoleh data
3)   Menganalisis data
4)   Memberikan layanan bantuan.
h. Konferensi Kasus
Konferensi kasus merupakan suatu pertemuan di antara beberapa unsur di sekolah untuk membicarakan seorang atau bebrapa murid yang mempunyai masalah.
Unsur-unsur yang dapat turut berpartisipasi dalam konferensi kasus dapat terdiri atas, konselor, guru-guru yang mengenal benar murid yang menjadi kasus, kepala sekolah, psikolog, dokter, petugas perpustakaan, orang tua siswa atau personel lain yang mengenal dekat dengan murid.






DAFTAR PUSTAKA
Aiken, L. R. (1997). Psychological testing and assessment. (edition). Tokyo: Allin and Bacon.
Direktorat Pendidikan Menengah Umum. (1998). Layanan Konseling Perorangan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Direktorat Pendidikan Menengah Umum. (1998). Layanan Bimbingan Kelompok dan Layanan Konseling Kelompok. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. (2004). Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sukardi, D. Ketut. (1983). Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional.
Surya, H. M. (1998). Buku Materi Pokok Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Universitas Terbuka.

Related Post

TUGAS KELOMPOK ANALISIS REAL



                  
NCD MTK DGM

 TUGAS KELOMPOK
ANALISIS REAL

                                 Di susun oleh: 1). Yonatan dogomo
                                                        
                                                     
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Ikip Veteran Semarang







2.1. Sifat-sifat aljabar dari R
          2.2. Sifat-sifat urutan dari r
          2.3. Nilai mutlak
          2.4. Sifat kelengkapan dari R
          2.5. Aplikasih dari sifat supernum-infimum


1. Sifat Aljabar Bilangan Real

Pada himpunan bilangan real , terdapat dua operasi biner yang dilambangkan dengan + dan . dan berturut-turut disebut dengan penjumlahan dan perkalian. Operasi biner tersebut memiliki sifat sebagai berikut:

(A1) a + b = b + a untuk setiap a, b (komutatif terhadap penjumlahan)
(A2) (a + b) + c = a + (b + c) untuk setiap a, b, c (assosiatif terhadap perkalian)
(A3) Terdapat elemen 0  R sedemikian sehinggah 0 + a  = a untuk setiap a  R
(A4) Terdapat elemen –a  R sedemikian sehinggah –a + a = a +(-a) = 0 umtuk setiap a  R
Terhadap operasi perkalian:
(M1) a.b = b+a untuk setiap a,b,  R
(M2) (a.b).c = a.(b.c) untuk setiap a,b,c,  R
(M3) Terdapat elemen 1  R sedemikian 1.a = a.1 = a untuk setiap a
(M4) Terdapat elemen 1/a  R sedemikian sehinggah (1/a).a = a.(1/a) = 1 untuk setiap a  R
dan
D. a.(b.c) = a.b+c dan (b+c).a = b.a+c.a untuk setiapp a,b,c  R
Sifat A1 dan M1 mereupakan sifat komutatif, sifat A2 dan M2 merupakan sifat assosiatif, sifat A3 dan M3 mennunjukan aksistensi elemen invers, berturut-turut masing-masing terhadap operasi penjumlah dan perkalian atas penjumlahan. Yang terakhir, sifat D merupakan sifat distributive perkalian atas penjumlahan. Sifat A1-A4, M1-M4, dan D yang dipenuhi oleh semua elemen di R, menjadi R dipandang sebagai suatu lapangan.
Terkait dengan elemen identitas 0 (terhadap operasi penjumlahan) dan 1 (terhadap operasi perkalian), kita memiliki fakta bahwa kedua elemen ini merupakan elemen yang unik atau tunggal. Selain itu, perkalian setiap elemen di R dengan elemen 0. Fakta-fakta ini, secara formal matematis, dapat direpresentasikan teorema berikut ini.
Teorema 1.2
a.       Jika z.,a  R dan z + a = a maka z = 0.
b.      Jika u.b = b dengan u,b  dan juga b 0 maka u = 1.
c.       a.0 = untuk setiap a  R
Bukti:
a.       Berdasar sifat A3, A4, A2 dan hipotesis z + a = a, z = z + 0 = z+(a+(-a)) = (z

+a) + (-a) = a+(-a) = 0
b.      Berdasarkan sifat M1, M2, M3 dan hipotesis u.b = b,b 0, u = u . 1 = u.(b.(1/b)) = (u.b) . (1/b) . (u.b) (a/b) = b.(1/b) = a
Berdasarkan a., diperoleh bahwa a.0 = 0
Teorema: 2.2
a.       Jika a , b  R, a ≠0, dan a.b = maka b = 1/a
b.      Jika a . b = 0 maka a = 0 atau b = 0.
Bukti:
a.       Berdasarkan sifat M3, M4, M2, dan hipotesis a ≠ 0 dan a . b = 1
b = b. 1 = b. (a(1/a)) = (b.a). (1/a) = 1.(1/a) = 1/a.
b.      Andaikan a  0 dan b  0. Akibatnya, (a.b). (1/(a.b)) = 1. Berdasarkan hipotesis, yaitu a.b = 0 dan teorema 1.2.c., kita miliki bahwa (a.b) . (1/(a.b) = 0 (a.b)) = 0
Terjadi kontradiksi di sini, yaitu antara pertanyaan (a.b).(1/(a.b)) = 1 dan (a.b).(1/(a.b)  = 0 dengan demikian, haruslah bahwa a = 0 atau b = 0.