Photo Dok Saat Santai Kontrakan Koteka Semarang jateng. |
Daerah Kamuu dan Mapia tepat di Kabupaten Dogiyai
Adalah Wilayah Pangan Terbesar diwilayah Adat Meepago Namun Pangan Selalu
diimpor dari Nabire dan Jual Pun Memakai Kendaraan Roda Empat Akhirnya
Penjualan Pangan Lokal oleh Masyarakat Asli Dogoyai Tidak Tersaingan Apa lagi
Pasarannya Harus Memakai Kendaraan Roda Empat
Sedangkan Masyarakat Asli Tidak Memiliki Mobil dan
Jual Pun dipasar Tetapi Pedagang dari Nabire Menjual Keliling Memakai Mobil,
Budaya Ke Pasar Membeli Kebutuhan Pangan Pun Sedang Hilang dikalangan Intelektual,
Birokrat, Politikus di Dogiyai Maunya Beli Pangan Impor dari Nabire Yang Jual
Keliling Memakai Mobil serta Pondok didepan Kios Pendatang (Non Papua) Akhirnya
Terjadi Monopoli Pasar di Dogiyai
Padahal Pangan Yang dijual dari Masyarakat Dogiyai
Lebih Alamiah dibandingkan Pangan Impor dari Nabire, Masyarakat Adat Dogiyai
Terus Termarginal dari Pasar Tradisional Akhirnya Tidak Mampu Bersaing Dengan
Pedagang Kelas Menengah
Persoalan Pangan dan Pasar Umum adalah Persoalan
Krusial, Pemerintah Melalui Dinas Peringdakop dan Dinas Pertanian Kab. Dogiyai
segera Melakukan Proteksi, Pemetaan Pangan Lokal Agar Pangan Yang Sudah Ada
didogiyai Tidak Harus Impor dari Nabire Serta Menertibkan Pedagang Non Papua
Pangan Yang Jual didepan Kios Harus direlokasi ke Pasar Umum Baru
Tidak Ada Yang Istimewa didunia Ini Semua Manusia Sama
Nilainya dimata Sosial dan Sang Pencipta, Yang Tidak Menghargai Tuan Rumah
Harus ditindak Tegas.!
0 komentar:
Posting Komentar